Modernis.co, Gaza Tengah – Seiring dengan berlakunya gencatan senjata dan mundurnya pasukan penjaj4h Isr4wel dari daerah Netzarim, puluhan ribu warga Palestina kembali pulang ke rumah mereka di Gaza utara.
Gencatan senjata diresmikan pada 8 Oktober 2025. Kondisi jalur perjalanan ke Gaza semakin kondusif hari ini. Puluhan ribu warga Palestina kembali ke Gaza dengan konvoi berjalan kaki.
Para pengungsi melintasi kembali Jalan al-Rashid, yang selama berbulan-bulan telah menjadi saksi bisu upaya bertahan hidup warga Palestina dari serangan Israwel.
Jalur al-Rashid merupakan jalan raya pesisir yang penting di Gaza. Sehingga membuat perjalanan pulang semakin cepat sampai. Saat ini warga berharap kepulangan mereka akan menjadi yang terakhir.
Dilansir dari Al Jazeera, warga sedang melakukan perjalanan dari kamp-kamp pengungsian ke Gaza. Setelah sebelumnya harus bolak-balik melarikan diri saat terjadi serangan.
“Sekali lagi mengambil jalan yang sama persis, satu-satunya jalur kehidupan bagi warga Palestina saat ini untuk kembali ke rumah mereka di Gaza dan bagian utara [daerah kantong tersebut].” ujar Hani Mahmoud, Jurnalis Al-Jazeera (11/10).
Keputusan warga untuk kembali ke utara terjadi setelah gencatan senjata disepakati dan pasukan telah meninggalkan jalur tersebut.
Meskipun harapan baru muncul, perjalanan kembali ini tidaklah mudah. Mahmoud menambahkan bahwa jalan raya penting tersebut telah hancur.
“sebagian besar telah dihancurkan oleh buldoser Israel,” imbuh Mahmoud.
Keadaan jalan yang rusak membuatnya sulit dilalui. Sehingga pengungsi yang membawa sisa-sisa harta benda mereka dan anak-anak mengalami kesulitan.
Pergerakan besar ini menunjukkan harapan mendalam warga Palestina untuk kembali menetap di rumah mereka setelah berulang kali dipaksa melarikan diri dari intensitas serangan di wilayah utara Gaza.
Diketahui bahwa gencatan senjata ini juga berisikan seruan untuk melakukan pertukaran tahanan antara Israwel dan Hamas Palestina, serta dibukanya jalur bantuan kemanusiaan. (IF)